"Jika Iran lemah dan tidak berani untuk mengambil keputusan, orang-orang
Israel tidak akan menunda menyerang Iran dan fasilitas nuklirnya pasti
telah lama dibombardir."
Menurut Kantor Berita ABNA, Sekretaris Jenderal Gerakan Muqawama Islam
Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah menekankan bahwa respon Iran terhadap
segala bentuk serangan militer Israel untuk menghentikan program nuklir
Iran akan massif.
Berbicara di depan warga di selatan Beirut melalui tayangan video Jumat (17/8), Nasullah menekankan bahwa serangan Israel akan memberikan kesempatan emas dan historis bagi Iran yang telah diimpikan selama 32 tahun terakhir."
"Jika Iran lemah dan tidak berani untuk mengambil keputusan, orang-orang Israel tidak akan menunda menyerang Iran dan fasilitas nuklirnya pasti telah lama dibombardir," tambahnya.
Nasrullah lebih lanjut menyatakan bahwa permusuhan terhadap Iran terletak pada ketegasan Republik Islam dalam mendukung bangsa-bangsa regional dan gerakan muqawama.
"Iran adalah musuh nomor wahid Israel. Apakah ini tidak berarti untuk umat Islam? Iran adalah musuh nomor satu dan nyata Israel, yang dipikirkan siang dan malam, yang dikonspirasikan siang dan malam. Israel berusaha untuk merobohkan Iran siang dalam malam," kata Sekjen Hizbullah.
"Jika kita sebagai Muslim percaya bahwa Israel adalah yang salah dan jahat, dan jika kita percaya bahwa Iran adalah kebalikan dari Israel, apakah ini tidak berarti bahwa Iran merepresentasikan kebenaran yang sesungguhnya, dan kita harus bangkit mendukungnya," tanya Nasrullah.
Ditambahkannya bahwa Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan menteri perangnya, Ehud Barak mendesak serangan militer ke Iran, bertentangan dengan penolakan para jenderal militer, tokoh keamanan, dan juga para pejabat dan mantan pejabat rezim Zionis.
"Netanyahu dan Barak bohong kepada rakyat mereka. Mereka mengklaim bahwa inti masalahnya (serangan) akan menyebabkan 300 atau 400 orang tewas dan sedikit kerusakan. Akan tetapi para pejabat militer menyatakan bahwa hasilnya (dari serangan) adalah korban hingga puluhan ribu orang," tegas Nasrulah.
Lebih lanjut Nasrullah juga menegaskan bahwa orang-orang Israel menyadari fakta bahwa serangan balasan Iran akan sangat massif dan destruktif jika diserang Israel. Dan ini menjelaskan bahwa mengapa mereka khawatir dan tidak tergesa-gesa mengambil keputusan tersebut.
Berbicara di depan warga di selatan Beirut melalui tayangan video Jumat (17/8), Nasullah menekankan bahwa serangan Israel akan memberikan kesempatan emas dan historis bagi Iran yang telah diimpikan selama 32 tahun terakhir."
"Jika Iran lemah dan tidak berani untuk mengambil keputusan, orang-orang Israel tidak akan menunda menyerang Iran dan fasilitas nuklirnya pasti telah lama dibombardir," tambahnya.
Nasrullah lebih lanjut menyatakan bahwa permusuhan terhadap Iran terletak pada ketegasan Republik Islam dalam mendukung bangsa-bangsa regional dan gerakan muqawama.
"Iran adalah musuh nomor wahid Israel. Apakah ini tidak berarti untuk umat Islam? Iran adalah musuh nomor satu dan nyata Israel, yang dipikirkan siang dan malam, yang dikonspirasikan siang dan malam. Israel berusaha untuk merobohkan Iran siang dalam malam," kata Sekjen Hizbullah.
"Jika kita sebagai Muslim percaya bahwa Israel adalah yang salah dan jahat, dan jika kita percaya bahwa Iran adalah kebalikan dari Israel, apakah ini tidak berarti bahwa Iran merepresentasikan kebenaran yang sesungguhnya, dan kita harus bangkit mendukungnya," tanya Nasrullah.
Ditambahkannya bahwa Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan menteri perangnya, Ehud Barak mendesak serangan militer ke Iran, bertentangan dengan penolakan para jenderal militer, tokoh keamanan, dan juga para pejabat dan mantan pejabat rezim Zionis.
"Netanyahu dan Barak bohong kepada rakyat mereka. Mereka mengklaim bahwa inti masalahnya (serangan) akan menyebabkan 300 atau 400 orang tewas dan sedikit kerusakan. Akan tetapi para pejabat militer menyatakan bahwa hasilnya (dari serangan) adalah korban hingga puluhan ribu orang," tegas Nasrulah.
Lebih lanjut Nasrullah juga menegaskan bahwa orang-orang Israel menyadari fakta bahwa serangan balasan Iran akan sangat massif dan destruktif jika diserang Israel. Dan ini menjelaskan bahwa mengapa mereka khawatir dan tidak tergesa-gesa mengambil keputusan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar