Assalamualaikum.wr.wb
Alhamdulillahirabbilalamin.
Allahoma shali ala muhammad wa ali muhammad wa ajjil farajjahum wa ali muhammad.
Syukur tak henti-hentinya kita panjatkan keharibaan Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu dalam kajian lewat blog yang sederhana ini. Al faqir ingin menjelaskan sedikit tentang tatacara Sholat menurut mazhab Syiah Imamiyah agar para pengikut Syiah tidak keliru dalam menjalankan ibadah sholat kita.
Sholat adalah salah satu dari rukun-rukun islam yang sangat
ditekankan kepada seluruh ummat islam untuk menjalankannya bahkan
anjuran dari nabi besar Muhammad saw untuk tidak meninggalkannya,
karena seluruh perbuatan baik dan buruk tergantung pada yang satu ini.
Jika sholat kita baik maka seluruh perbuatan kita juga akan baik,
karena sholat yang kita lakukan setiap hari sebanyak lima waktu itu
subuh, dzuhur, asar, magrib dan isya akan mencegah kita dari perbuatan
jelek, namun sebaliknya jika kita mendirikan sholat dan masih juga
melakukan hal yang tidak terpuji maka kita harus kembali pada diri kita
masing-masing dan mengkoreksi kembali apakah sholat yang kita dirikan
itu benar-benar sudah memenuhi syarat atau ketika kita mendirikannya,
benak dan pikiran kita masih dikuasai atau diganggu oleh
pikiran-pikiran selain Allah.
Pertama kali, berdirilah dengan posisi tegak sambil
mengadap Kiblat. Berniatlah untuk melaksanakan shalat dan tentukan
jenis shalat yang ingin Anda kerjakan (shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib,
Isya` atau Shubuh).
Bacalah takbiratul ihram (Allāhu Akbar) dan bersamaan dengan itu angkatlah kedua tangan Anda seperti terlihat di gambar.
Bacalah surah Al-Fātihah sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ، إيَّاكَ نَعْبُدُ وَ إيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ، اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ
(Bismillāhirrohmānirrohīm ▪ Alhamdulillāhi robbil ‘Ālāmīn ▪ Arrohmānirrohīm
▪ Māliki yaumiddīn ▪ Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn ▪ Ihdinash
shirōthol mustaqīm ▪ Shirōthol ladzīna an’amta ‘alaihim ghoiril
maghdhūbi ‘alaihim waladh dhōllīn)
Kemudian bacalah satu surah sempurna dari sarah-surah Al Quran. Seperti:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، اللهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
(Qul huwallōhu ahad ▪ Allōhush shamad ▪ Lam yalid wa lam yūlad ▪ Wa lam yakul lahū kufuwan ahad)
Setelah itu, ruku’lah dan baca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
(Subhā robbiyal ‘azhīmi wa bihamdih)
Kemudian bangunlah dari ruku’ sambil membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
(Sami’allōhu liman hamidah)
Setelah itu, sujudlah dan baca:
سُبْحًانَ رَبِّيَ اْلأعْلَى وَبِحَمْدِهِ
(Subhāna rabbiyal a’lā wa bihamdih)
Kemudian duduklah di antara dua sujud seraya membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبِّيْ وَ أتُوْبُ إلَيْهِ
(Astaughfirullōha rabbī wa atūbu ilaih)
Kemudian sujudlah untuk kedua kalinya seraya membaca bacaan sujud di atas.
Duduklah sejenak setelah bangun dari sujud dan sebelum berdiri untuk melanjutkan rakaat berikutnya.
Berdirilah kembali untuk melaksanakan rakaat kedua sambil membaca:
بِحَوْلِ اللهِ وَ قُوَّتِهِ أَقُوْمُ وَ أَقْعُدُ
(Bihaulillāhi wa quwatihī aqūmu wa aq’ud)
Dalam posisi berdiri itu, bacalah surah Al-Fātihah dan satu surah dari surah-surah Al-Quran.
Sebelum
Anda melaksanakan ruku’ untuk rakaat kedua, bacalah qunut. Di dalam
qunut Anda bebas membaca doa sesuai dengan keinginan Anda. Seperti doa
memintakan ampun untuk kedua orang tua:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيَّ وَ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
(Rabbighfir lī wa liwālidaiyya war hanhumā kamā rabbayānī shaghīrā)
Lakukanlah ruku’ dan bacalah bacaan ruku’ di atas.
Lalu berdirilah dari ruku’ sambil membaca bacaan di atas.
Kemudian sujudlah dan baca doa sujud di atas.
Kemudian duduklah di antara dua sujud seraya membaca bacaan di atas.
Lalu sujudlah untuk kedua kalinya dan baca bacaan sujud di atas.
Setelah itu, duduklah dan baca bacaan tasyahhud pertama sebagai berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكََ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ
(Asyhadu an lā ilāha illallōhu wahdahū lā syarīka lah ▪ Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhū wa rasūluh ▪ Allōhumma shalli ‘alā Muhammadin wa Āli Muhammad)
Kemudian
berdirilah sambil membaca bacaan ketika berdiri di atas. Untuk rakaat
ketiga dan keempat, sebagai ganti dari surah Al-Fatihah, Anda dapat
membaca bacaan berikut ini:
سُبْحَانَ اللهِ وَ الْحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ
(Subhānallōh wal hamdulillāh wa lā ilāha illallōh wallōhu akbar).
Pada rakaat ketiga dan keempat ini Anda tidak perlu membaca surah apapun.
Setelah
Anda selesai melaksanakan ruku’ dan sujud untuk kedua rakaat, Anda
harus duduk untuk melaksanakan tasyahhud terakhir seraya membaca bacaan
tasyahhud pertama di atas. Setelah itu, bacalah bacaan salam berikut
sebagai penutup shalat Anda:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلىَ عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
(Assalāmu‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullāhi wa barakātuh ▪ Assalāmu’alainā wa ‘alā ‘ibādillāhish shōlihīn ▪ Assalāmu’alaikum wa rahmatullāhi wa barakātuh).
Catatan!
Untuk
shalat wajib yang kurang dari empat rakaat, seperti Maghrib dan
Shubuh, hanya rakaat ketiga dan keempat yang dapat dihilangkan.
Sementara rakaat kedua dan ketiga harus tetap dilaksanakan.
Oleh
Al Faqir Abdul Rasyid
42 komentar:
Pak, Dapat dihilangkan maksudnya rokaatnya atau dihilangkan baca Surat setelah al fatihah?
Terimakasih
Pak, kalau hadis ttg tatacara di atas bisa dicantumkan?
Terimakasih
Bukankah al fatihah rukun salat kalau di hilangkan berarti salatnya tidak sah?? Bisa d jelaskan
tukang mut'ah kyknya
Kalian itu jangan menghina.. Kita perbaikin aja dulu ibadah kita ketimbang mengurus orang lain..
Salaam
Alhamdulillah semoga antum mendapat manafaat dalam usaha murni ini.
Salawat
Salaam
Alhamdulillah semoga antum mendapat manafaat dalam usaha murni ini.
Salawat
Apakah Ucapan Takbir Setiap Pindah gerakan Harus Di lakukan ?
Apakah Ucapan Takbir Setiap Pindah gerakan Harus Di lakukan ?
Trmksih pencerahannya
Rakaatnya yg dihilangkan, ulasannya adalah bila shalat 4 rakaat, jadi bila maghrib rakaat ke4 dihilangkan, dan bila subuh rakaat ke3 dan ke4 dihilangkan.
Rakaatnya yg dihilangkan, ulasannya adalah bila shalat 4 rakaat, jadi bila maghrib rakaat ke4 dihilangkan, dan bila subuh rakaat ke3 dan ke4 dihilangkan.
Seseaat
Seseaat
Laknatulah....
Laknatulah....
sip. semoga mendapat pahala
atas Anda.
Lebih baik daripada tukang pacaran, apalagi tukang zina, kan?
Kecuali untuk perpindahan dari ruku ke sujud, ada "i'tidal"
Dari ruku ke "i'tidal" membaca sami'allahu liman hamidah, lalu baca takbir (mustahabnya mengangkat tangan) untuk segera sujud.
p.s. i'tidal bukan rukun.
Pakai GPS mas.
Di aplikasi Gojek ada 'kan? Kalau tidak ada, coba pakai Google Maps, atau berhenti dengan sopan, tanya di warung, atau orang yang ada di sekitar.
Untuk rakaat ketiga dan keempat, Anda cukup baca Al Hamd (nama lain surah Al Fatihah) saja tanpa menbaca surah selainnya, atau Anda baca Tasbihat (Subhanallah, walhamdulillaah wa laa ilaaha illallaah allaahu akbar) 1x dan sebaik-baiknya 3x, 7x atau 9x.
Silakan merujuk ke risalah yang dikeluarkan oleh Marja Taqlid masing-masing. Yang saya tulis sesuai dengan risalah Sayyid Sistani.
Yang komen sesat, jangan mendahului takdir bro.. Kita ga tau mana yg benar sampai tiba waktunya nanti
Saya tertarik dengan madzhab imam ja'far ini karena beliau keturunan Rasululullah dan Abu Bakar Shiddiq langsung
(Ibu beliau adalah cucu Abu Bakar Shiddiq, sedangkan beliau sendiri adalah anak Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal bin Hussain)
Yg mau saya tanyakan.. Apakah anda yakin ajaran shalat ini murni dari imam ja'far shadiq tanpa ada yang dirubah2? Mohon dijawab ya, terima kasih
Jangan begitu bro, salah2 anda fitnah.. Kita sedang mendiskusikan ajaran (madzhab)
selama ini saya pun lebih mengikuti madzhab imam maliki karena 4 madzhab yg saya pelajari (syafii, maliki, hambali, hanafi) masing2 berbeda..
Saya tertarik dengan madzhab imam ja'far shadiq karena beliau berupakan guru besar dari imam maliki dan hanafi (imam syafii sendiri merupakan murid imam maliki)
Itu yg ngaku2 ikut madzhab imam maliki lantas skrg mutad ke madzhab illegal yg ngaku2 berlandaskan imam jakfar assadiq ra landasan anda apa gunta ganti madzhab seenak udel mu, madzhab itu boleh diikuti selagi mayoritas umat disekeliling anda bermadzhab yg sama,tidak boleh menyelisih paham kemdzhaban mayoritas ummat.. Paham enta
Dalam tasyahud, jari telunjuk tidak diangkat?
Maaf mas imam jafar bukan keturunan abu bakar assidiq. Imam ali mempunyai istri bernama siti fatima anak dari nabi muhammad imam ali mempunyai anak bernama imam hasan dan imam husein. Imam husein mempunyai anak imam ali zaenal abidin, imam zaenal abidin mempunyai anak imam muhammad baqir, imam muhammad baqir mempunyai anak bernama imam ja'far assadiq
Maaf mas imam jafar bukan keturunan abu bakar assidiq. Imam ali mempunyai istri bernama siti fatima anak dari nabi muhammad imam ali mempunyai anak bernama imam hasan dan imam husein. Imam husein mempunyai anak imam ali zaenal abidin, imam zaenal abidin mempunyai anak imam muhammad baqir, imam muhammad baqir mempunyai anak bernama imam ja'far assadiq
Maaf mas imam jafar bukan keturunan abu bakar assidiq. Imam ali mempunyai istri bernama siti fatima anak dari nabi muhammad imam ali mempunyai anak bernama imam hasan dan imam husein. Imam husein mempunyai anak imam ali zaenal abidin, imam zaenal abidin mempunyai anak imam muhammad baqir, imam muhammad baqir mempunyai anak bernama imam ja'far assadiq
Maaf mas imam jafar bukan keturunan abu bakar assidiq. Imam ali mempunyai istri bernama siti fatima anak dari nabi muhammad imam ali mempunyai anak bernama imam hasan dan imam husein. Imam husein mempunyai anak imam ali zaenal abidin, imam zaenal abidin mempunyai anak imam muhammad baqir, imam muhammad baqir mempunyai anak bernama imam ja'far assadiq
mazhab apapun jika sumbernya tidak berasal dari hadits Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam, maka bagaimana hal tersebut akan dijadikan hujah?
Belajar lebih banyak lg ya... dan kenali pribadi nabi Muhammad dgn sungguh²... jd klo comment ga malu²in...
Tidak perlu.*bantu jawab
Salam akhi nk tanya ... wajib atau tidak takyat awal ... dan wajib tidak bacaan ketika rukuk dan sujud
Solliala muhammad wa'alimuhammad
Belajar sejarah yg lengkap dul ! Imam Jafar Shadiq memang keturunan Sayyidina Ali dari garis ayah, tapi dari garis ibu adalah cucu Sayyidina Abubakr Shiddiq. Ini silsilah ibunda Imam Jafar Shodiq: Umm Farwah binti Qasim bin Muhammad bin Abubakr Shiddiq.
Silsilah ibunda Jafar Shodiq sudah masyhur diketahui dan diakui baik oleh Sunni maupun Syiah.
Silakan buka wikipedia Syiah.
Sebagai Ahlussunnah yang mencintai ahlul bait, utamanya dari kaum Sufi, kami sudah biasa bertemu dalam mimpi dengan Rasul SAw juga keluarga dan keturunan Beliau.
Imam Jafar Shodiq adalah Imam Besar bukan hanya bagi kaum Syiah, tapi juga bagi kaum Sunni terutama dari golongan Sufi.
Bukan hanya Alim dalam berbagai ilmu, Beliau juga seorang Zahid dan Abid. Secara keturunan saja Beliau bukan orang biasa, ayah keturunan Imam Ali, ibu keturunan Abubakr Shiddiq.
Kebetulan awal bulan Syaban ini saya ada diskusi dengan beberapa kawan tentang Imam Jafar Shodiq, yg kemudian ada pertanyaan mengapa masih banyak orang Syiah yang menganggap rendah Abubakr Shiddiq padahal Imam ke6 adalah keturunan Abubakar Shiddiq dari fihak ibu.
Mencela Abubakr Shiddiq, sama saja mencela Imam Jafar Shodiq, begitu pendapat saya.
Selang dua hari setelah diskusi itu, di awal bulan Syaban ini, malamnya saya mimpi melihat Imam Jafar Shodiq di ruang kerja di rumah Beliau.
Beliau menatap saya secara halus, membenarkan pendapat saya dalam diskusi tersebut.
Yang juga harus difahami, walaupun Beliau Guru Besar ilmu fiqh, Beliau tidak menulis kitab sendiri, sehingga apa yanh sampai kepada kita sebagai tata cara sholat yg dilakukan Syiah belum tentu murni seluruhnya ajaran Beliau.
Alhamdulillah saya diperkenankan Allah SWT melihat Imam Besar Jafar Shodiq yg juga datuk kami melalui putra Beliau, Ali Uraidhi.
Sekian komentar saya, semoga bisa difahami dengan baik.
Salaam
Kenapa tak ada kitab2 sholat lengkap berikut fikih2nya beredar di pasaran maupun tulisan2 ulama/marja syiah di pasaran?
Kebetulan, almarhum kakek kandung sy pernah menjabat sebagai petinggi agama propinsi. Jadi sy dibesarkan dan diasuh oleh guru2 sunni memang sejak kecil. Tetapi, setelah saya belajar tasawufnya syiah/satariah, jujur saja lebih indah drpd ajaran sunni yg saya ketahui. Via telpon, sering petinggi resmi mui di pulau jawa bertanya dan konsultasi kepada guru satariah yg sering saya ikuti tersebut. Guru tersebut asli orang pariaman yg juga sentranya satariah, tp beliau berguru tasawuf di pekalongan sewaktu merantau.
Beliau mengembangkan tasawuf dan wirid bedah quran khusus setiap kamis malam dan malam minggu khusus untuk di mushalla yg dibangun di areal milik kelurga istrinya. Selain itu, penuh dgn wirid undangan oleh guru2 sunni untuk mushalla maupun mesjid mereka. Sekarang, beliau jg sdh membuka mengajar tulis baca alquran dgn bantuan tenaga oengajar dr ponakannya yg didatangkan dr kampung halamannya termasuk dibantu istrinya.
Ketika saya kasih saran, kenapa tak jg dituangkan dalam bentuk tulisan sehingga selain untuk kemaslahatan umat, jg bisa untuk income dr penjualan buku tersebut? Beliau menjawab, kitab itu bagi saya adalah di dalam dada, klo di buku sering tak sampai kesasaran karena org menerjemahkan sendiri nantinya. Padahal, berbagai aliran tasawuf sunni sangat meminati dakwah beliau.
Note: sambungan komentar sy di atas, wirid malam kamis dan malam minggu tersebut khusus untuk perguruan, katanya. Pengajian tersebut tdk dibuka untuk aliran lain.
Ya Robba Muhammad Wa'ali Muhammad Sholli Ala Muhammad Wa'ali Muhammad Wa'ajjil Farojahum
Sebuah pertanyaan kepada akhi, dalam ahlussunah Wal jamaah kami , tetap memakai ulama ulama Syiah sebagai rujukan dengan syarat tsiqoh, banyak kita jumpai hadist hadist sohih bukhari dr perawi syi'i
Mengapa dalam Mazhab Syiah tidak melakukan hal yg sama utk mencari kebenaran ajaran Rasulullah.
Mengapa Mazhab syi'i menolak hadist dgn perawi Sunnah....
Bukankah dengan menolak perawi hadist dr lingkungan Sunnah artinya menyelisihi Sayyidina Ali Karomallahu wajhahu...dengan sabda beliau terimalah kebenaran dari orang, bukan melihat siapa orangnya..???
Bahkan Sayyidina Ali Karomallahu wajhahu juga berbaiat kpd Abu bkrin RA dan Umar bin KHOTTOB RA...dan mengikuti pendahulunya , mengapa pengikutnya justru menyelisihi sikap sayyidina Ali Karomallahu wajhahu.
Mohon pencerahannya.
Dungu
Posting Komentar